MAKASSAR, Kejuaraan Daerah (Kejurda) Sepak Takraw Antara Master se-Sulawesi Selatan (Sulsel) resmi digelar, Sabtu (19/11/).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulsel, Andi Erwin Azis yang membuka kejurda di Gedung Olahraga (Gor) Sudiang, Makassar Provinsi Sulsel, mengatakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua lalu, cabor sepak takraw tampil sebagai juara umum sekaligus menyelamatkan wajah Sulsel di event nasional itu.Keberhasilan ini patut mendapat pujian atas kegigihan dan dedikasi para pengurus.
Kejurda ini saling berkelanjutan dari pertandingan-pertandingan sebelumnya dengan harapan memperkuat kapasitas atlet.
Olehnya itu, semua harus bekerja dari jajaran pengurus hingga pelatih demi mendulang prestasi seperti di PON Papua sebelumnya.
Bahkan pada PON Aceh-Sumut yang akan datang, gelar juara umum sepak takraw bisa dipertahankan
“Kalau bisa lebih ditingkatkan lagi dan sapu bersih seluruh emas dan bawa ke Sulsel. Saya yakin PSTI bisa mengulanginya melihat dengan sumber daya atlet yang ada,”jelas Arwin di hadapan para peserta.
Menurutnya, PSTI Sulsel memang mendapatkan perhatian lebih dengan pertimbangan atas deretan prestasi gemilang di setiap level. Prestasi inilah yang membuatnya diakui.
Sederetan prestasi yang dicapai cukup memuaskan baik level regional, nasional, hingga internasional
“Pak gubernur sendiri secara pribadi sangat kagum dengan apa yang sudah dilakukan PSTI. Pasti harus ditingkatkan lagi. Dispora Sulsel siap mensupport secara langsung,” tambahnya.
Harapan, para peserta kejurda tunjukkan kemampuan semaksimalnya dan raihlah prestasi
“Jangan minder dengan lawan yang lebih kuat. Semua peserta ada disini punya peluang yang sama dan tim mana pun bisa menjadi pemenang,”jelasnya.
Disamping itu Sekum Pengprov PSTI Sulsel Nukhrawi Nawir salut dengan Dispora Sulsel yang sangat agresif dalam mengembangan prestasi atlet.
Hal ini menunjukkan keseriusan memajukan olahraga sepak takraw
Sementara Wakil Ketua Pengprov PSTI Sulsel, Hj Hasmyati memberikan motivasi dan semangat kepada para atlet supaya fokus dalam karir olahraga sepak takraw.
“Dulu cabor sepak takraw mana ada mau gabung karena kurang terkenal. Tapi sekarang jamannya sudah berganti. Karena atlet saat ini menjadi diprioritaskan utama pemerintah. Biasa diangkat jadi ASN tanpa tes, dan nikmati bonus prestasi,”pungkas Hasmyati.